Selasa, 09 Juli 2013

Armada terbaru PO.Haryanto





ASAL USUL KABUPATEN BLORA

ASAL USUL NAMA BLORA
Menurut cerita rakyat Blora berasal dari kata BELOR yang berarti Lumpur, kemudian berkembang menjadi mbeloran yang akhirnya sampai sekarang lebih dikenal dengan nama BLORA. Secara etimologi Blora berasal dari kata WAI + LORAH. Wai berarti air, dan Lorah berarti jurang atau tanah rendah.. Dalam bahasa Jawa sering terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti kata.Sehingga seiring dengan perkembangan zaman kata WAILORAH menjadi BAILORAH, dari BAILORAH menjadi BALORA dan kata BALORA akhirnya menjadi BLORA. Jadi nama BLORA berarti tanah rendah berair, ini dekat sekali dengan pengertian tanah berlumpur.

BLORA ERA KERAJAAN

Blora dibawah Kadipaten Jipang

Blora di bawah Pemerintahan Kadipaten Jipang pada abad XVI, yang pada saat itu masih dibawah pemerintahan Demak. Adipati Jipang pada saat itu bernama Aryo Penangsang, yang lebih dikenal dengan nama Aria Jipang. Daerah kekuasaan meliputi : Pati, Lasem, Blora, dan Jipang sendiri. Akan tetapi setelah Jaka Tingkir ( Hadiwijaya ) mewarisi tahta Demak pusat pemerintahan dipindah ke Pajang. Dengan demikian Blora masuk Kerajaan Pajang.

Blora dibawah Kerajaan Mataram

Kerajaan Pajang tidak lama memerintah, karena direbut oleh Kerajaan Mataram yang berpusat di Kotagede Yogyakarta. Blora termasuk wilayah Mtaram bagian Timur atau daerah Bang Wetan. Pada masa pemerintahan Paku Buwana I (1704-1719 ) daerah Blora diberikan kepada puteranya yang bernama Pangeran Blitar dan diberi gelar Adipati. Luas Blora pada saat itu 3.000 karya (1 karya = � hektar ). Pada tahun 1719-1727 Kerajaan Mataram dipimpin oleh Amangkurat IV, sehingga sejak saat itu Blora berada di bawah pemerintahan Amangkurat IV.

Blora di Jaman Perang Mangkubumi (tahun 1727 - 1755)

Pada saat Mataram di bawah Paku Buwana II (1727-1749) terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Mangku Bumi dan Mas Sahid, Mangku Bumi berhasil menguasai Sukawati, Grobogan, Demak, Blora, dan Yogyakarta. Akhirnya Mangku Bumi diangkat oleh rakyatnya menjadi Raja di Yogyakarta. Berita dari Babad Giyanti dan Serat Kuntharatama menyatakan bahwa Mangku Bumi menjadi Raja pada tanggal 1 Sura tahun Alib 1675, atau 11 Desember 1749. Bersamaan dengan diangkatnya Mangku Bumi menjadi Raja, maka diangkat pula para pejabat yang lain, diantaranya adalah pemimpin prajurit Mangkubumen, Wilatikta, menjadi Bupati Blora.

Blora dibawah Kasultanan

Perang Mangku Bumi diakhiri dengan perjanjian Giyanti, tahun 1755, yang terkenal dengan nama palihan negari, karena dengan perjanjian tersebut Mataram terbagi menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Surakarta di bawah Paku Buwana III, sedangkan Yogyakarta di bawah Sultan Hamengku Buwana I. Di dalam Palihan Negari itu, Blora menjadi wilayah Kasunanan sebagai bagian dari daerah Mancanegara Timur, Kasunanan Surakarta. Akan tetapi Bupati Wilatikta tidak setuju masuk menjadi daerah Kasunanan, sehingga beliau pilih mundur dari jabatannya

BLORA KABUPATEN

Blora sebagai Kabupaten

Sejak zaman Pajang sampai dengan zaman Mataram Kabupaten Blora merupakan daerah penting bagi Pemerintahan Pusat Kerajaan, hal ini disebabkan karena Blora terkenal dengan hutan jatinya. Blora mulai berubah statusnya dari apanage menjadi daerah Kabupaten pada hari Kamis Kliwon, tanggal 2 Sura tahun Alib 1675, atau tanggal 11 Desember 1749 Masehi, yang sampai sekarang dikenal dengan HARI JADI KABUPATEN BLORA.Adapun Bupati pertamanya adalah WILATIKTA.

Perjuangan Rakyat Blora menentang Penjajahan

Perlawanan Rakyat Blora yang dipelopori petani muncul pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20. Perlawanan petani ini tak lepas dari makin memburuknya kondisi sosial dan ekonomi penduduk pedesaan pada waktu itu.. Pada tahun 1882 pajak kepala yang diterapkan oleh Pemerintah Penjajah sangat memberatkan bagi pemilik tanah ( petani ) . Di daerah-daerah lain di Jawa, kenaikan pajak telah menimbulkan pemberontakan petani, seperti peristiwa Cilegon pada tahun 1888. Selang dua tahun kemudian seorang petani dari Blora mengawali perlawanan terhadap pemerintahan penjajah yang dipelopori oleh SAMIN SURASENTIKO. Gerakan Samin sebagai gerakan petani anti kolonial lebih cenderung mempergunakan metode protes pasif, yaitu suatu gerakan yang tidak merupakan pemberontakan radikal. Beberapa indikator penyebab adana pemberontakan untuk menentang kolonial penjajah antara lain : Berbagai macam pajak diimplementasikan di daerah Blora Perubahan pola pemakaian tanah komunal pembatasan dan pengawasan oleh Belanda mengenai penggunaan hasil hutan oleh penduduk Indikator-indikator ini mempunyai hubungan langsung dengan gerakan protes petani di daerah Blora. Gerakan ini mempunai corak MILLINARISME, yaitu gerakan yang menentang ketidak adilan dan mengharapkan zaman emas yang makmur.

MERCEDES BENZ CHASIS OH 1836 / OC 500RF

Mercedes Benz setelah meluncurkan Chassis dengan suspensi udara (Air Suspension) seri OH 1626 kemudian OH 1830 saat ini yang terbaru adalah Chasis OH 1836 dimana Chassis ini mampu dibebani hingga 18 Ton dan bertenaga 360 HP. luar biasa sekali karena Chassis Mercy OH 1836 dikategorikan sebagai Chassis kelas premium jadi untuk harga jangan di tanya. Karena saat ini Chassis Mercedes Benz OH 1836 tergolong masih baru banyak dari PO (Perusahaan Otobus) melirik untuk membangun sebuah bis di atas chassis ini dengan berbagai model dari karoseri, misal dengan baju model JetBus dari Adiputro atau, Scorpion King dari Karoseri Tentrem atau model-model yang lain dari karoseri -karoseri di Indonesia.
Chassis OH 1836 dibuat dengan model Space Frame seperti halnya OH 1830 dan OH 1626 yang bertujuan untuk menambah kenyamanan penumpang, peningkatan kualitas dan biaya perawatan yang lebih murah. Untuk lebih jauh mengenai Chassis MB OH 1836 mungkin baiknya mengetahui spek dari Engine dan chassis Mercedes Benz OH 1836.

Tehnikal Spesifikasi Mercedes Benz OH 1830/ OC 500 RF
Engine Model
MB OM 475 LA. III/22 ; Euro III
General Characteristics
6 cylinders, vertical in-line, turbo charged and intercooled
Power max 
260 kW (354 cv) @ 2000 rpm
Torque max 
1600 Nm  @ 1100 rpm
Displacement 
11.967 cc
Clutch Model 
MFZ 430
Type 
Single disc
Actuation 
Hydro pneumatic with servo-assistance
Gearbox Model  
MB GO 190
Manual with 6-speed transmission
Shifting system  
Manual lever, by cables
Synchronized gears 
6
Gear ratio  
i=8.17/4.65/2.79/1.81/1.25/1.00 and R= 7.68
Maximum speed (km/h)  
120
Maximum ramp capacity (%) 
Vehicle loaded  ;  48 %
Front Axle Model
Independent  RL 75 E
Technical loads
7.100 Kg
Rear Axle Model
MB- HO 6 / 3 DCL(S)-13
Gear Ratio
i=3,154
Technical loads
11.500 Kg
Front Suspensions  Type
Pneumatic, with 2 air bellows
Shock absorbers
2 telescopic with double action with Stabilizer bar
Rear Suspensions Type
Pneumatic, with 4 air bellows
Shock absorbers
2 telescopic with double action  with Stabilizer bar
Steering  Model
ZF 8098  Hydraulic, power assisted
Wheels and Tires
Wheel ring / Tires
8.25x22.5/ 295/80 R 22.5
Alternator
1 X 28 V / 140 A
Battery
2 x 12 V / 200 Ah
Brakes  /  Safety related
EBS – Electronic Brake System (Wabco), ABS and ASR integrated
Service Brake
Dual circuit full air brake with disc brake front and rear
Parking Brake
Chamber with accumulative spring, pneumatically operated

Nah itu tadi spesifikasi chassis dan engine MB OH 1836 dari tabel di atas bahwasanya Chassis ini memang di peruntukan bagi bis kelas premium yang mengutamakan kenyamanan dilihat dari suspensi udara yang indipendent (front Axle), dimana Axle depan dapat di bebani hingga 7,1 Ton dan Axle belakang dapat dibebani 11,5 Ton 
Foto-Foto Chassis Mercedes Benz OH 1836

MERCEDES BENZ CHASIS OH 1836 | OC 500 RF

MERCEDES BENZ CHASIS OH 1836 | OC 500 RF

MERCEDES BENZ CHASIS OH 1836 | OC 500 RF

Kelebihan menggunakan Chassis MB OH 1836 adalah selain suspensi udara yang super empuk, PO (perusahaan otobus) juga dapat membuat bis yang lebih panjang hingga 12,8 Meter karena sebelumnya chassis bis memiliki panjang maksimal 12 meter saja. Dengan demikian kapasitas penumpang / seat bertambah, pastinya menambah keuntungan :) 
Dimensional OH 1836
Wheel Base
6.650 mm
Front Overhang
2.680 mm
Rear Overhang
3.470 mm
TOTAL 
12.800 mm

Dan untuk membangun sebuah bodi bis dengan chassis OH 1836 pastinya harus memenuhi beberapa kriteria dan syarat ketentuan dari Mercedes benz yang paling utama adalah material tubular pipe harus sesuai rekomendasi, biasanya menggunakan seri pipa STKM 13B dengan pengujian kekuatan sebagai berikut :  Tensile Strangth  ≥ 440 N/mm², Yield Strength ≥ 305 N/mm² , Elongation 15-20 % atau setidaknya lebih tinggi dari material yang di rekomendasikan.

FOTO DETAIL MERCEDES BENZ OH 1836


MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836

MERCEDES BENZ CHASSIS OH 1836
Nah itu tadi sekilas mengenai Chassis Mercedes benz OH 1836 semoga bisa menambah pengetahuan terutama bagi perusahaan auto body builder / karoseri yang ingin membangun sebuah bis di atas Chassis Space Frame OH 1836.